Kamis, 03 Februari 2011

NGLANGGERAN EXPEDITION : MENJELAJAHi PESONA GUNUNG API PURBA

Gunung Nglanggeran adalah sebuah gunung api purba berumur sekitar 60 juta tahun (katanya), yang terletak di kawasan Baturagung, bagian utara Kabupaten Gunung Kidul pada ketinggian sekitar 200-700 mdpl. Gunung Nglanggeran Teletak di desa Nglanggeran Kecamatan Patuk, tempat wisata ini dapat ditempuh sekitar 30 menit dari kota Yogyakarta.

Kawasan ini konon merupakan kawasan yang litologinya disusun oleh material vulkanik tua dan bentang alamnya memiliki keindahan yang secara geologi sangat unik dan bernilai ilmiah tinggi. Berdasarkan hasil sejumlah penelitian dan referensi, gunung Nglanggeran adalah gunung berapi purba, yang keberadaanya jauh sebelum terbentuknya Gunung Merapi (2914 mdp) di Kabupaten Sleman.

Hari ini, saya dan Rizky melakukan expedisi untuk membuktikan kata orang-oran tentang keindahan Gunung api purba ini. Perjalanan kami mulai pada pukul 08.00 pagi dari kost Rizky di daerah Gowok, sebelah timur Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berbekal petunjuk dari berbagai blog dan peta dari wikimapia. Tujuan pertama adalah sebuah Minimarket untuk membeli logistik, kemudian meminjam CamDig ke rumah Agus PMTG untuk dokumentasi. setelah itu, kami langsung cabut menuju tujuan kami, Gunung Nglanggeran. Setengah jam kemudian, kami sampai di Bukit Bintang dan Mampir sebentar untuk mengabadikan keindahan Gunung Merapi dan Gunung Sumbing yang terlukis di cakrawala pagi.


Bukit Bintang
09.00

Perjalanan berlanjut, sepuluh menit kemudian kami sampai di Desa Nglanggeran. Setelah melewati "Ladang Tower", Gunung Nglanggeran pun terlihat dengan gagahnya. Batu-batu besar menghiasi sekitar Basecamp dan Joglo Kalisong.

 Basecamp


Joglo Kalisong

Setelah mengurus administrasi ( tiket Rp 2000/kepala, parkir Rp 1000/motor ), kami memulai pendakian. ternyata banyak juga yang mendaki selain kami, dan kebanyakan dari mereka adalah perempuan alias cewe'. Mungkin karena hari libur dan gunung Nglanggeran yang tidak tergolong tinggi ( <700mdpl ). Track pendakian tergolong mudah, namun di beberapa etape membutuhkan skill dan kehati-hatian. batu-batu extra besar masih menghiasi jalur pendakian. Sebuah pemandangan yang berbeda dari pendakianku di gunung-gunung sebelumnya. kami berjalan cukup lambat, karena kami tak ingin cepat melewatkan keindahan yang terlihat di sisi kanan kiri kami. kadang berhenti hanya untuk berdiri di atas batu besar dan melihat ke arah basecamp. Sungguh sebuah gunung yang indah.






Separo perjalanan, kami mendaki ke sebuah bukit tebing untuk menikmati sejenak keindahan Gunung Merapi (lagi). Dan jelas, moment seperti itu takkan terlewatkan oleh kamera.

Memandang Jauh ke Merapi

 "Ladang Tower"

Beberapa saat kemudian, datanglah rombongan HW SMA Muhammadiyah 1 Klaten yang juga mampir di tebing ini untuk istirahat sejenak sambil menikmati hamparan sawah, Ladang Tower, bukit-bukit dan Gunung Merapi. rombongan inin didominasi oleh kaum hawa yang terlihat semangat dan senang dalam acara refreshing ini. Saya dan Rizky sempat ngobrol dengan Pembina-pembina rombongan ini, yang 2 diantaranya adalah Alumnus UIN Sunan Kalijaga tahun 81 (dulu masih IAIN). Mereka ramah dan menyenangkan.

Ngobrol with Pembina HW



Setelah merasa cukup istirahat, Merekapun memutuskan untuk melanjutkan pendakian ini. Mereka mengajak kami, dan kami pun berjalan bersama. Lumayan, tambah rame!! Jalan yang harus dilewati masih sama, jalan setapak dan kadang-kadang harus berpijak pada batu-batu besar. Tak berapa lama berjalan, sebagian dari mereka berhenti untuk istirahat lagi di samping sebuah gubug. Akupun berfoto bersama dengan mereka.


Nampang with Rombongan Klaten

Perjalanan berlanjut. Di sebuah persimpangan, saya dan rizky memutuskan untuk mengambil jalan kanan, melewati Sendang Comberan, sedangkan rombongan mereka lurus. Tak berapa lama kamipun sampai, sendang Comberan berada di balik 2 tebing.Untuk mencapainya, kami harus berjalan turun di celah sempi diantara 2 tebing dengan pijakan kaki yang sangat minim. Di sinilah kehati-hatian (dan juga skill) sangat diperlukan. Saya sempat mengabadikan Rizky yang sedang berjalan melewati celah tersebut. EXTREME!!


Celah Menuju Sendang Comberan

Akhirnya kami sampai, dan ternyata Sendang Comberan hanya berupa mata air yang kecil. airnya berwarna sedikit keruh. Mungkin karena itu Sendang tersebut di beri nama Sendang Comberan. Namun tempat tersebut tidak sempat kami abadikan gambarnya karena batre Kamera tinggal setengah, sedangkan Puncak masih lumayan jauh. Di Sendang ini juga terdapat sebuah cetakan tapak kaki (tapi lupa namanya). hehehe.
Lanjut!! Track selanjutnya adalah jalan mendaki yang licin karena basah. Lumayan melelahkan. Dan tak berapa lama kamipun bertemu dengan rombongan Klaten tadi. Saya dan Rizky pun mampir lagi di sebuah tebing untuk minum dan (kembali) menikmati view yang semakin indah.


Tebing II

Puncak sudah kelihatan, kamipun semakin semangat melangkahkan kaki. Kami mendaki melewati jalan yang tak biasa. Menaiki tebing, dan berakhir harus melompat dari tebing tersebut karena tak ada jalan turun. itulah salah satu yang kami cari dalam petualangan. Sebuah Pengalaman.
Sampai di bawah tebing (yang menurut kami adalah Puncak), kami harus mengantri. karena untuk naik ke tebing tersebut harus memanjat tangga kayu, dan saat itu banyak yang nganri untuk turun dan juga naik. Kamipun berinisiatif untuk memanjat tebing ini. dan akhirnya...

berhasil menggapai Puncak Gunung Gedhe, Nglanggeran
pada Kamis, 3 Februari 2011 pukul 11.03 WiB
Rizky at The Summit of Mt. Gedhe, Nglanggeran
 

Puncak Gunung Gedhe, Nglanggeran



Rizky with Pak Otonk
Puncak Gunung Gedhe, Nglanggeran

Puncak II Gunung Gedhe Nglanggeran 

 Puncak II Gunung Gedhe Nglanggeran

Puncak II Gunung Gedhe Nglanggeran 

Pemandangan dari Puncak II Gunung Gedhe Nglanggeran 

Terimakasih Telah Membawa Kami Ke Puncak ini...
Puncak II Gunung Gedhe Nglanggeran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar